KONSEP
TUJUAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
1.
Pengajaran
dan Perkembangan siswa
Telah
dikemukakan dalam bab Sembilan bahwa siswa adalah suatu organisme yang hidup
yang senantiasa mengalami perubahan. Perubahan merupakan pertumbuhan dan
perkembangan, baik jasmani maupun rohani secara terus menerus dalam usaha
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Pendidikan
adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan
diri sebaik mungkin terhadap lingkungan nya dan dengan demikian akan
menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memunhkinkannya untuk berfungsi
sebagai secara adekuat dalam kehidupan masyarakat. Pengajaran bertugas
mengarahkan proses ini agar sasaran dari perubahan itu dapat tercapai
sebagaimana yang diinginkan.
Pada
dasarnya pertumbuhan dan perkembangan siswa tergantung pada dua unsur yang
saling mempengaruhi, yakni bakat yang telah dimiliki oleh siswa sejak lahir
akan tumbuh dan berkembang berkat pengaruh lingkungan, dan sebaliknya
lingkungan akan lebih bermakna apabila terarah pada bakat yang telah ada, kendatipun
tidak dapat ditolak tentang adanya kemungkinan dimana pertumbuhan dan
perkembangan itu semata-mata hanya disebabkn oleh factor bakat saja atau oleh
lingkungan saja.
Sekolah
sebagai suatu lembaga pendidikan formal, secara sistemtis yakni lingkungan
pendidikan,
Yang menyediakan bermacam-macam
kesempatan bagi siswa untuk melakukan
berbagai kegiatan belajar sehingga para siswa memperoleh pengalaman pendidikan.
Dengan demikian, mendorong pertumbuhan
dan perkembangannya kea rah suatu tujuan yang di cita-citakan.
2.
Nilai
Tujuan dalam Pengajaran
Tujuan
memiliki nilai yang sangat penting di dalam pengajaran. Bahkan barangkali dapat
dikatakan bahwa tujuan merupakan factor yang
terpenting dalam kegiatan dan proses belajar mengajar.
Nilai-nilai tujun dalam pengajaran di
antaranya adalah sebagai berikut :
1)
Tujuan
pendidikan mengarah dan membimbing kegiatan guru dan murid dalam proses
pengajaran.
Karena adanya tujuan yang jelas maka
semua usaha dan pemikiran guru tertuju ke arah pencapaian tujuan itu. Sebaliknya
apabila tidak ada tujuan yang jelas maka kegiatan pengajaran tidak mungkin
berjalan sebagaimana yang diharapkan dan tidak dapat diketahui dengan pasti,
manusia yang bagaimana yang diinginkan untuk didik oleh sekolah.
2)
Tujuan
pendidikan memberikan motivasi kepada guru dan siswa. Tujuan yang baik ialah
apabila mendorong kegiatan kegiatan guru dan siswa. Berkat dorongan itu maka
usaha pendidikan dan pengajaran akan berkembang lebih cepat, lebih efisien, dan
lebih memberikan kemungkinan untuk berhasil. tujuan yang hendak di capai dalam
hal ini , merupakan motivasi positef
yang dirangsang dari luar.
3)
Tujuan
pendidikan memberikan pedoman atau petunjuk kepada guru dalam rangka memilih dan menentukan metode
mengajar atau menyediakan lingkungan bagi siswa. Berdasarkan tujuan yang telah
digariskan maka dengan mudah pula dapat di tetapkanmetode yang serasi dan
dengan demikian akan terciptanya kegiatan-kegiatan belajar yang seimbang dan
sesuai bagi siswa. Penentuan metode belajar yang tepat, berarti akan menjamin
pencapaian hasil belajar yang memadai
bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa.
4)
Tujuan
pendidikan penting makanya dalam rangka memilih dan menentukan alat peraga
pendidikan yang akan digunakan. Dalam bab berikut, kita akan mengenal bahwa
tetap pentingnya fungsi alat bantu mengajar/belajar(Media pendidikan) dalam
proses pengajaran. Pengajaran akan belajar lebih efektif, apabila guru dan
siswa mempergunakan alat/media yang memadai, dalam hubngan inilah maka aspek
tujuan akan memainkan perannya yang penting.
5)
Tujuan
pendidikan penting dalam menentukan alat/teknik penilaian guru terhadap hasil
belajar siswa. Penilaian sinantiasa bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
tujuan pendidikan telah tercapai, dan dalam hal apa siswa memerlukan perbaikan.
Pengajaran efisien, dapat di artikan bahwa adanya atau tersedianya alat penilaian dan yang
tepat. Dalam hal ini factor tujuan akan menjadi pedoman yang sangat berharga.
3.
Tingkat-tingkat
tujuan pendidikan
Tujuan
pendidikan dan pengajaran dapat kita bagi menjadi empat tingkatan atau jenjang
sesuai dengan ruang lingkup dn sasaran yang hendak dicapai oleh tujuan itu. Tingkatan
tujuan tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Tujuan
pendidikan nasional.
b.
Tujuan
lembaga pendidikan.
c.
Tujuan
kurikuler.
d.
Tujuan
mata pelajaran.
e.
Tujuan
mengajar dan belajar.
Tujuan-tujuan tersebut akan
diuraikan satu per satu di bawah ini.
a.
Tujuan
Pendidikan Nasional
Tujuan
pendidikan nasional adalah tujuan umum dari system pendidikn nasiona. Tujuan ini
merupakan tujuan jangka panjang dan sangat luas dan menjadi pedoman dari semua
kegiatan/usaha pendidikan di Negara kita. Tujuan ini kemudian dijadikan
landasan dalam menentukan tujuan sekolah dan tujuan kurikulum sekilah, tujuan
pendidikan formal dan nonformal, dengan kata lain, tujuan pendidikan nasional
menjadi pedoman dari selruh kegiatan dan lembaga pendidikan di Negara kita.
Karena
itu tujuan ini ditetapkan oleh suatu lembaga nasional yang mewakili seluruh
keinginan, aspirasi, dan cita-cita masyarakat dan bangsa telah ditetapkan dalam
siding MPR Republik Indonesia No. XXV/MPRS/1966 Bab II Pasal 3 dan Pasal 4 yang
berbunyi sebagai berikut :
Tuujuan
pendidikan membentuk manusia pancasila sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan
seperti yang dikehendaki oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan isi Undang-Undang
Dasar 1945.
Untuk
mencapai dasar dan tujuan tersebut di atas maka isi pendidikan adalah sebagai berikut :
1)
Mempertinggi
mental, moral, budi pekerti, dan memperkuat keyakinan beragama.
2)
Mempertinggi
kecerdasan dan keterampilan.
3)
Membina/memperkembangkan
fisik yang kuat.
Dalam system pendidikan nasional (
UU RI No.2 tahun 1989 ) dikemukakan,bahwa pendidikan nasiaonal bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia indonesia seutuhnya
,yaitu manusia yang beriman dan bertakwah terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur,memilliki pengetahuan dan keterampilan Jasmani dan
rohani,kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggungjawab
kemasyarakatan dan kebangsaanan ( Deplikbud,1989)
Jika dibandingkan dengan tujuan
kependidikan nasiaonal tahun 1966 di atas tampak bahwa tujuan pendidikan
nasional tahun 1989 ini lebih lengkap,jelas,dan penyeluruh.
Dari tujuan dan dikemukakan ai atas,jelaskan
bahwa tujuan itu sangat umum dan hanya dapat dicapai dalam jangka waktu yang
panjang.
Untuk
membentuk siswa menjadi siswa yang diharapkan dalam tujuan tersebut tak mungkin
dapat tercapai dalam waktu satu atau dua tahun,
melainkan
merlukan waktu yang lama.Lagi pula tak mungkin dapat dicapai hanya melalui satu
atau dua tingkatan sekolah saja,melainkan melalui pendidikan seumurhidup,dalam
sekolah dan luar sekolah.
Untuk memahahi lebih jelas tentang
manusia pancasilais tersebut,
secara
garis besarnya,dapat kita peroleh gambarannya dari sila-sala dalam
falsafah
Pancasiala sebagaimana telah diuraikan di muka.
Sebagai bahan pertandingan bagi
kita,perlu juga kita ketahui
tantang
tujuan pendidikan menurut Edukational Policies Commission of the National
Education ( amerika seriak ) sebagai berikut.
Objectives of
Education
1. The Objectives of Self Realization.
The inquiring mind.The educated
person has an appetite for
Leaning.
Speech. The educated person can
speak the reading. The educated
Person reads the mother
tongue of effectively.
Number. The educated person solves
his problems of couNting and
Calculating.
Sight and hearing. The educated
person is killed in listening and Observing.
Health knowledge. The educated
person understand the basic facts
Concerning health and
disease.
Helth hebits. The education person
proctects his own helth and of
The of his dependeants.
Public health. The education person
works to impirove the health of The community.
Recreation. The education person is
participant and spectator in
Many sport and other
pastimes.
Inellactual interests.The educated
person has mental reuscer
For the use pleasure.
Estetic interests. The educated
person appreciates beauty.
Character. The educated person gives
responsible direction to his
Own life.
2. The objectives of human Relationship.
Respec humanity. The educated person
pust human relationship
First.
Frieandship. The educated person
enjoys a rich,sincere,and varied
Social life.
Cooperation. The educated person can
work and play wints onhers.
Courtesy. The education person
observes the amerities of social
Beharpion.
Appereciation of the mome. The
educated person appreciation the
Family as a social
institution.
Conservation of the home. The
educated person conserves pamily
Ideals.
Homemaking. The educated person is
skilled in homaking.
Democracy in the home. The educated
person maintains democratic
Family relationship.
3. The Objectives Economic Efficiency.
Work.The educated producer knowsd
the satispaction of good
Workmanship.
Occupational information. The
education producer understand the
Requirements and
apportunities for warious jobs.
Occupationl choice. The educated
producer has selected his
Occupation.
Occupational efficiency. The
educated succeeds in his chosen faction.
Occupational adjustement. The
educated producer maintains and
Improves his efficiency.
Occupational apprectiation.The
educated producer appreciates the
Social value of his
work.
Personal economics. the educated
consumer palans the economic
of his own life.
Consumer judgement. The educated
consumer develops standarts
For guiding
expenditures.
Efficiency in buying. The educated
consumer is an informated and
Skillful buyer.
Consumer protection. The educated
consumer takes appropriate
Measure safeguard his
interest.
4. The Objectives of Civic Responsibility.
Social justice. The educated citizen
is sensitive the disparities
of Human circumstance
Sosial activity.The educated citizen
acts to correct unsatisfastory
Condition.
Social understanding. The educated
citizen seeks to understand
Social structures and
social processes.
Critical judgement. The educated
citizen has depenses againt
Propaganda.
Tolerance. The educated citizen
respects honest differences of
Opinion.
Conservation. The educated citizen has a regard for the
nation s
Resources.
Sosial application. og science The educated citizen masures
Scientific advance by
its contribution to general welpare.
World citizenship. The educated citizen is a cooperating member of The world community.
Law observance. The educated citizen respects the law.
Economic literacy. The educated citizen is economically
literate.
Plitikal citizenship. The educated citizen accepts his civic
duties.
Devotion to democracy. The educated citizen acts upon an
Unswerving loyality to democratic
ideals..
a.
Tujuan Lembaga
Pendidikan
Setiap lembaga pendidikan, sejak
dari taman kanak-kanak sampai
Dengan
peguruan tinggi, masing-masing memiliki tujuan yang hendak dicapai, dan tujuan
itu berbeda-beda satu sama lain berdasarkan pada jenis lembaga dan untuk siapa
lembaga itu disediakan.\
Dalam hubungan ini, penulis
mengambil sebagai contoh ialah tujuan pendidikan sekolah dasar, di mana
dikemukakan sebagai berikut.
Dalam mencapai tujuan pendidikan
nasiaonal yang umum sekolah
Dasar
hendaknya mencapai tujuan atau target sebagai berikut.
1)
Supaya
anak-anak tamatan sekolah dasar mengenal kewajiban dan Haknya sebagai manusia
Pancasiala sesuai dengan maksud ketetapan MPRS No. XXVII/66 dan perbuatan
selaras dengan pengetahuan dan pengertian itu.
2)
Supaya
anak-anak tamatan sekolah dasar memiliki salah satu keterampilan atau kecakapan
khusus yang merupakan bekal hidupnya dalam masyarakat dan dengan demikkian dapat
berdiari sendiri dan menyumbangkan kecakapanya bagi Pembina masyarakat adil dan
makmur.
3)
Supaya
anak-anak tamatan sekolah dasar, memiliki dasar pengetahuan yang kukuh dan
keprigelan peguanaanya untuk melanjutkan pendidikan sekolah menengah.
Hal ini berbeda misalnya dengan tujuan
sekolah pendidikan guru yang bertujuan mendidik para calon guru yang mampu mengajar di sekolah taman kanak-kanak
dan sekolah dasar dapat melanjutkan ke pen berdidikan peguruan tinggi (IKIP).
Demikian setiap lembaga pendidikan memiliki tujuan yang sendiri dan berbeda
dengan tujuan lembaga pendidikan lainya.
b.
Tujun Kurikulum
Kurikulum
dari setiap pendidikan/sekolah di
Indonesia harus mencerminkan jiwa mukadimah UUD 45 bidang/dan melalui
pendidikan.
Selain
dari itu kurikulum harus diintegrasikan dengan Nation and
Chraracter Bulding sebagai alat
pembinaan manusia pancasiala dan pembangunan. Kurikulum harus memberikan
kemungkinan perkembangan menjadi manusia seutuhnya yang bermental moral, budi
pekerti luhur dan kuat keyakinan beragamanya, yang memiliki kecerdasan yang
tinggi kuat. Dengan demikian, kurikulum harus mempersiapkan anak didik untuk
dapat berdiri sendiri dalam masyarakat manusia Pancasila.
Tujuan
yang telah dikemukakan di atas masihbersifat umum dan menjadi tujuan dari semua
kurikulum, misalnya: kurikulum sekolah dasar maka dapat kita perhatikan hasil
pendidikan atau taraf perkembangan yang diharapkan dalam kurikulum sekolah
dasar sebagai berikut.
1)
Sikap
siswa, apakah sudah sesuai dengan yang harus dicapainya pada masa itu,
misalnya: sikapnya terhadap tuhan, terhadap orang tua,pemimpin, dan
kawan-kawannya.
2)
Pengetahuan
dan pengertian siswa terhadap bahan pelajaran/pendidikan sebagai warga Negara,
warga masyarakat,warga sekolah, warga kelas, dan sebagainya.
3)
Perasaan
keindahan siswa, misalnya dapat membedakan
warna-warna,bentuk-bentuk,nada-nada,dan gerak yang indah dan yang tidak indah.
4)
Kecerdasan
siswa, misalnya kesanggupan memecahkan masalah yang dihadapinya.
5)
Perkembangan
jasmani/kesehatan, misalnya perkembangan jasmani secara harmonis, mampu menggunakan
anggota-anggota badannya dengan catatan dan sebagainya.
6)
Keterampilan,
misalnya terampil membaca, menulis, berhitung,dan sebagainya.
Aspek-aspek perkembangan inilah yang
ingin dikembangkan melalui kurikulum
sekolah dasar.
c. Tujuan Mata pembelajaran
Secara
umum dapat dikemukakan bahwa mata pelajaran dapat dibagi menjadi:
1.
Broad
- field bahasa dan seni.
2.
Broad
- field ilmu pengetahuan sosial.
3.
Broad
- field ilmu pengetahuan alam.
4.
Broad
- field matematika.
5.
Broad
- field pendidikan jasmani dan
kesehatan.
Setiap
broad-field terdiri dari sejumlah mata pelajaran tertentu.
Dalam kurikulum sekolah dasar kita akan
menemukan pengelompokan mata
pelajaran berikut.
1. Kelompok
pembinaan jiwa pancasila.
2. Kelompok
Pembinaan pendidikan dasar.
3. Kelompok
pembinaan kecakapan khusus.
Di didalam setiap kelompok terdapat
sejumlah mata pelajaran.Dan mata pelajaran memiliki tujuan-tujuannya berbeda
Satu sama lain.
Tujuan-tujuan mata pelajaran ini merupakan penjabaran dari tujuan kurikulum
dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasionala.
Sebagai contoh dapat kita kutip sebagai
berikut.
d. Pendidikan Kewarganegaraan
1)
Menanamkan,
memupuk, dan mengembangkan rasa beragama dengan berbakti kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan saling menghormati sesama insan beragama.
2)
Memupuk
dan mengembangkan rasa kekeluargaan dalam hudup sebagai anggota masyarakat dan
kasih sangang terhadap sesama manusia.
3)
Memupuk
dan mengembangkan rasa bangga dan cinta terhadap
Bangsa dan tanah
air yang sehat.
4)
Memupuk
dan mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi warga Negara dan demokratis
yang berbudi luhur, cakap, dan bertangungjawab terhadap kesejahteraan bangsa
dan negara serta mendahulukan kewajiban daripada haknya.
5)
Menanamkan,
memupuk, dan mengembangkan sifat dansikap kewiraan (keberanian berdasarkan
kebenaran dan keadilan).
Dalam pelajaran berhitung kita akan
menemukan tujuan-tujuan sebagai berikut.
1)
Menanamkan,
memupuk, dan mengembangkan pengetahuan dan kecakapan dasar berhitung yang
praktis.
2)
Menanamkan,
memupuk, dan mengembangkan kemampuan berpikir logis dan kritis dalam pola
berpikir abstrak sehingga mampu memecahkan soal-soal yang dihadapinya dalam
kehidupan sehari-hari.
3)
Menanamkan,
memupuk, dan mengembangkan kemampuan untuk hemat dan pandai menghargai waktu,
rasional ekonomi.
4)
Menanamkan,
memupuk, dan mengembangkan sikap gotong royong, jujur serta percaya kepada diri
sendiri.
Kedua
contoh tujuan mata pelajaran tersebut cukup memberikan gambaran kepada kita
bahwa setiap mata pelajaran memiliki tujuan instruksional, akan tetapi erat
sekali hubungannya dengan tujuan kurikulum.
4.
Tingakat-Tingkat
Tujuan Menurut Thompson
Tingkat-Tingkat tujuan tersebut dikemukakan
oleh William Burton dalam bukunya, bahwa tujuan pendidikan terdiri atas berikut
ini.
a.
Tujuan
Masyarakat dan Tujuan Umum Pendidikan
Tujuan
masyarakat ialah untuk menjamin kehidupan yang lebih bagi para anggotanya.
Tujuan ini dinyatakan secara berbeda-beda orang atau oleh masyarakat yang
berbeda atau pada waktu yang berbeda moralitas, karakter pewarisan kebudayaan,
kewarganegaraan demokrasi kolektivisme, tujuan ini bersipat luas. Dalam hal ini
digunakan pendekatan logis.
b.
Tujuan
Masyarakat yang Lebih Khusus atau Tujuan dari Kelompok-Kelompok Sosial Tertentu
Tujuan ini adalah untuk
kegiatan-kegiatan dan keinginan- keinginan kelompok-kelompok masyarakat atau
kebutuhan-kebutuhan social yang lebih luas. Dalam hal ini Spencer menyatakan
bahwa tujuan pendidikan ialah untuk mempersiapkan individu-individu untuk:
1.
Self
– preservation,
2.
Securing
the necessities,
3.
Rearing
a family,
4.
Maintaining
proper social and political relationship, dan
5.
Enjoying
leisure time.
Tujuan-tujuan
ini lebih konkrek atau lebih spesifik. Pendekatan dilakukan secara psikologis
atau antropologis.
c. Tujuan Guru
Yang
menjadi tujuan aialah hasil belajar yang diinginkan oleh guru.
Dalam
hal ini meliputi perkembangan aspek-aspek tingkah laku yang.diharapkan terjadi
pada diri siswanya, seperti: pengetahuan, pengertian, sikap, kebiasaan,
keterampila, emosi, budi pekerti, cita-cita, apresiasi, dan keindahan.
d.
Tujuan Siswa
Tujuan ini
adalah meliputi minat yang ingin dipuaskan dan kegiatan-kegiata yang ingin
dilaksanakan oleh siswa. Biasanya kelihatan dalam bentuk pernyataan atau
masalah yang timbul dalam diskusi dan diskusi bebas, seperti jenis tanaman,
permainan sepak bola dan berbagai masalah siswa sendiri yang dijauhkan dan
menjadi tujuan mengajar, Tujuan ini berdasarkan pendapatan individual
psikologis.
Dengan
demikian, kita harus dapat membedakan antara tujuan umum dan antara tujuan yang
lebih khusus dan mana tujuan guru dan mana tujuan siswa. Kegagalan membedakan
tujuan-tujuan ini akan menunjukan kekuranmampuan seorang guru.
5.
Merumuskan
Kemampuan Belajar
Tujuan
mengajar adalah tujuan yang bersifat operasional. Tujuan dalam waktu yang
singkat dapat tercapai, yakni setelah selesai jam pelajaran tertentu. Tujuan
mengajar senantiasa merupakan tujuan khusus, yang dirumuskan dalam rencana
mengajar harian atau lesson plan.
Tujuan mengajar harus memenuhi kriteria
sebagai berikut.
a)
Tujuan
itu bertitik tolak dari perubahan tingkah laku siswa. Artinya, bahwa dalam
tujuan itu hendaknya terkandung dengan jelas tingkah laku atau aspek apa atau
aspek kelakuan apa yang diharapkan berubah setelah pengajaran berlangsung.
Sebangai pedoman, kitadapata mengunakan
aspek tingkah laku sebagai berikut.
-
Pengetahuan
apa yang hendak diperboleh?
-
Pengertian-pengertian
apa yang hendak dikembangkan?
-
Keterampilan-keterampilan
apa yang hendak dikembangkan dan sebagainya.
b)
Tujuan
harus dirumuskan sekhusus mungkin. Artinya bahwa tujuan itu harus diperinci
sedemikian rupa agar lebih jelas apa yang hendak dicapai dan lebih mudah untuk
mencapainya.
Contoh: sehabis pelajaran ini siswa
diharapkan memperoleh
pengetahuan tenang:
1.
Pengeran
Diponegoro
I.I. Sebab-sebab
perang diponegoro.
I.III
Tindakan-tindakan Belanda yang menyingun
Perasaan rakyat.
I.IIII
Tindakan Belanda yang memungut pajak
Yang terlalu memberatkan rakyat.
Dengan perumusan
yang sekhusus-sekhususnya itu guru akan lebih mudah untuk menyapainya,
menentukan kegiatan-kegiatan, dan untuk menilainya.
c)
Tujuan
dirumuskan secara sederhana, singakat, tetapi jelas. Maksudnya agar mudah
dipahami dan tidak bercabang yang bisa mengakibatkan kebingungan.
d)
Tujuan
itu dapat dicapai dalam waktu yang singkat, yakni sehabis pelajaran tertentu,
misalnya setelah 45 menit atau 90 menit pelajaran. Setelah pelajaran itu guru
telah dapat mengontrol sejauh mana tujuannya telah tercapai, misalnya dengan
pertanyaan lisan.
e)
Perumusan
tujuan jangan disatukan dengan kegiatan mencapai tujuan. Kalau disatukan ini
tujuan itu misalnya: menanam pengetahuan dan pengertian tentang menanam padi.
Seharusnya
dirumuskan sebagai berikut.
-
Agar
siswa mengerti dan mengetahui tentang cara menanam padi.
-
Agar
siswa mempoeroleh meterampilan tentang cara menanam padi.
Demikian
beberapa kreteria yang hendaknya dijadikan pedoman tentang cara merumuskan
tujuan mengajar yang epektif, artinya yang secara didaktis dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk hendaknya setiap caloan guru berlatih secara baik
agar teknik perumusan tujuan itu dapat menjadi keterampilan yang memandai.
0 komentar:
Posting Komentar