Selasa, 16 April 2013

Tari Lukah Gilo

Lukah Gilo : Tari Magis Minangkabau, Sumatra Barat

 
            Suku minangkabau, suku ini memiliki sebuah kesenian tari tradisional bernuansa magis bernama lukah gilo di provinsi sumbar. Istilah lukah gilo berasal dari dua kata yaitu lukah dan gilo, lukah dalah perangkap ikan atau belut terbuat dari anyaman lidi atau rotan yang diletakan di aliran sungai, sementara itu Gilo adalah bahasa minang untuk kata gila.dengan demikian lukah gilo merujuk pada lukah yang bergerak liar seperti orang gila karena diberi mantra oleh seoran kulifah atau pawang.kata lukah dalam kesenian juga digunakan untuk menyebut penarinya.
Kesenian tari lukah gilo diduga muncul saat raja adhityawarman menguasai pulau Sumatra. Pada masa itu, dalam upacara ritual-ritual kerajaan, raja selalu menggunakan kekuatan-kekuatan animisme dan dinamisme, pada perkembangannya, ritual itu menjadi sebuah kesenian rakyat  yang menghibur dan disenangi, seperti contohnya lukah gilo ini.



Lukah (penari) dan busananya
            Pada awalnya Kesenian lukah gilo tidak diiringi penari. Mereka juga tidak dipakaikan busana khusus. Mantra yang dibaca kulifah pun, sekarang ada yang dirahasiakan, diucapkan terbuka, dan ada pula yang didendangkan. Akan tetapi pada perkembangan selanjutnya, lukah gilo dikemas dengan memadukan unsur-unsur budaya yang ada pada masyarakat minang. Sekarang ini, lukah gilo ditarikan oleh orang tertentu dengan busana khusus, dari sinilah lukah gilo dikenal sebagai bagian dari kesenian tari.
Tari lukah gilo diperankan oleh beberapa orang yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu lukah (penari) dan kulifah (dukun atau pawang). Pembagian peran ini tergantung pada acaranya, apabila diadakan untuk upacara adat, maka lukah berjumlah dua atau tiga orang dan satu kulifah. Namun apabila untuk pertunjukan seni atau hiburan, lukah berjumlah dua atau lima orang dan satu kulifah. Semua lukah dan kulifah di atas harus berjenis kelamin laki laki, karena hanya kaum lelaki yang dianggap memiliki tenaga kuat untuk mengendalikan gerakan lukah gilo.

Musik penggiring
            Lukah gilo pada awalnya juga tidak disertai dengan unsur seni lain, seperti music, vocal, atau intrumen. Namun pada perkembangan selanjutnya, musik tradisional minang dimasukan menjadi penggiring tari lukah gilo. Penambahan unsur tersebut dikarenakan tujuan pertunjujan lukah gilo tidak lagi hanya untuk hal-hal yang berhubungan dengan magis semata, akan tetapi juga hiburan (bahkan sisi ini yang sekarang sangat ditonjolkan).
Music tradisional minang akan dimainkan sepanjang tari dan baru akan berhenti jika penari sudah lelah lalu dihentikan sesuai perintah kulifah. Music akan dipukul dengan menyesuaikan gerakan yang muncul dari lukah gilo. Dalam kondisi ini  tidak jarang terkadang lukah (bahkan juga terkadang penonton) mengalami kesurupan. Oleh karena itu, peran kulifah sangat erat karena juga harus mengobati mereka yang kesurupan.

Waktu dan poroses pementasan tari
            Lukah gilo biasanya dipentaskan pada malam hari. Menurut kulifah, waktu malam hari dinggap tempat agar mudah memanggil jin uang akan dimasukkan ke dalam lukah gilo. waktu malam hari ini pula yang menyebabkan pertunjukan lukah gilo ini terasa semakin magis dan sacral.
Proses pementasan tari lukah gilo secara umu terbagi menjadi tiga bagian, yaitu persiapan pelaksanaan, dan penutup.


a)      Persiapan.
Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah mempersiapkan lukah yang akan diguanakan untuk tarian. Selanjutnya lukah dibentuk seperti boneka agar menyerupai manusia. Selain itu menyiapkan pakaian untuk para lukah dan kulifah, alat music yang akan mengiringi pertunjukan tari, serta beberapa sesaji berupa makanan dan minuman, ramuan jeruk, kembang, darah ayam, dan dupa. Sesaji- sesaji ini ditunjukan sebagai sarana untuk memanggil jin.
Semua persiapan ini dikerjakan oleh panitia atau rumah yang mengundang. Untuk lukah,pakaian,dan music pengiring biasanya akan diperoleh dari menyewa ke jasa penyewa atau sanggar seni tari , sementara itu mesik pengiring, biasanya akan diperoleh dari menyewa kejasa penyewa atau sanggar seni tari. Sementara itu, untuk sesaji akan dibuat sendiri sesuai arahan kulifah.
b)      Pelaksanaan
Setelah semua persiapan tersedia, pelaksanaan tari lukah gilo segera dilaksanakan. Pertama-tama para lukah memegang lukah dan berkumpul di tengah tanah lapang. Selanjutnya kulifah mulai membaca mantra di depan lukah gilo. sejenak kemudian lukah gilo akan bergerak liar dan seketika itu pula para lukah akan menahan dan mengikuti gerak lukah gilo.
Lukah pada awalnya akan bergerak liar, namun lama kelamaan akan mengikuti iringan music yang berbunyi,. Gerakan lukah gilo sedemakin berirama  dan enak untuk dinikmati ketika dapat  menyesuaikan dengan  iringan  music . gerakan lukah gilo baru akan berhenti apabila apabila kulifah  merasa para lukah sudah kelelahan. Para lukah biasanya akan bertahan selama lebih kurang lima sampai sepuluh menit.

c)      Penutup
Tari lukah gilo biasanya penutup dengan mengambalikan para jin ke alamnya. Lukah gilo pun akan berhenti bergerak dan setelah itu biasaya para lukah akan merasa lemas.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger

Flag Counter

Twitter

Ping your blog, website, or RSS feed for Free